TERUMBU
KARANG SEBAGAI PENCEGAHAN GLOBAL WARMING
Oleh: Andhika Wahyu Putra –
Universitas Budi Luhur
Terumbu karang merupakan ekosistem
yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat beragam. Selain sebagai keanekaragaman
hayati dan sebagai tempat tinggal sementara ataupun tetap bagi biota-biota
laut, terumbu karang juga mempunyai fungsi sebagai tempat mencari makan ikan dan
sebagai tempat berlindung ikan-ikan. Siklus kimia, biologi, serta fisik yang
secara global memiliki produktifitas primer yang sangat tinggi dengan kisaran
500-3000 kal/m²/tahun terjadi di ekosistem ini.[1] Wallace
mengemukakan bahwa ekosistem terumbu karang adalah unik karena umumnya hanya
terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan
hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, eutrofikasi dan memerlukan
kualitas perairan alami (pristine).
Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang
melanda perairan tropis di tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching) yang diikuti dengan
kematian massal terumbu karang mencapai 90-95%. [2]
Penggunaan bom dan racun merupakan
aktivitas manusia yang sangat merusak ekosistem terumbu karang. Kegiatan
penambangan batu karang sebagai bahan dasar konstruksi juga menjadi penyebab
kerusakan ekosistem terumbu karang. Aktivitas-aktivitas manusia yang
menyebabkan kerusakan terumbu karang terjadi karena berkembangnya perekonomian
serta peningkatan jumlah penduduk pada daerah pesisir yang terdapat ekosistem
terumbu karang. Sebagai contohnya dapat kita lihat ekosistem terumbu karang
pada Kepulauan Seribu, Jakarta. Kepulauan Seribu merupakan salah satu perairan
di Indonesia yang memiliki potensi terumbu karang yang besar. Potensi terumbu
karang Kepulauan Seribu merupakan aset andalan bagi dunia pariwisata bahari dan
sentra produksi perikanan Jakarta. Disamping sebagai hunian masyarakat
tradisional, Kepulauan Seribu juga menjadi tempat yang menarik bagi wisatawan
yang mendatangkan devisa yang cukup besar bagi Indonesia. Seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk di Kepulauan Seribu, pemanfaatan ekosistem terumbu karang di
Kepulauan Seribu juga mengalami peningkatan dengan berbagai bentuk pemanfaatan baik
dari masyarakat setempat maupun masyarakat dari luar Kepulauan Seribu.
Pemanfaatan yang tidak terkendali di Kepulauan Seribu saat ini telah
mengakibatkan tingkat tekanan terhadap kelestarian lingkungan semakin tinggi,
yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan kualitas ekosistem terumbu karang di
Kepulauan Seribu. Berdasarkan penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan
Oseanologi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P3O – LIPI) dan UNESCO,
kerusakan terumbu karang di Kepulauan Seribu telah mencapai 90%. Kerusakan
terumbu karang ini sudah jauh diatas rata-rata kerusakan terumbu karang di
Indonesia yang hanya 42,78%. [3]

[4]Terumbu karang juga dapat mengurangi dampak dari pemanasan
global. Terumbu karang dengan kondisi yang baik memiliki fungsi yang cukup
luas, yaitu memecah ombak dan mengurangi erosi, tempat cadangan deposisi kapur
yang mengandung karbon, sebagai tempat berkembang-biak, mencari makan dan
berlindung bagi ikan dan biota laut lainnya. Terumbu karang juga berfungsi
mengurangi karbon yang lepas ke atmosfer sehingga dapat mengurangi kerusakan
ozon. Tetapi pada terumbu karang dengan kondisi jelek terjadi pengurangan kapur
yang mengakibatkan turunnya permukan terumbu karang. Sehingga gelombang laut
tidak dapat lagi di pecah oleh terumbu karang yang letaknya menjadi jauh
dibawah permukanan laut. Lambat laut, gempuran gelombang laut mengerus dataran
rendah menjadi laut. Salah
satu usaha menghadapi ancaman pemanasan global adalah menjaga dan memelihara
terumbu karang. Sebagai generasi muda, siapa yang akan menyelamatkan bumi kita
ini kalau bukan kita sendiri? Sadarkah anda jika anda tidak memelihara terumbu
karang, cucu anda tidak dapat mewarisi tanah dan rumah anda sekarang? Karena beberapa
ilmuwan memprediksi 100 tahun lagi bumi ini akan menjadi laut. Akankah kita
berdiam diri hingga prediksi ini benar-benar terjadi? Selamatkanlah terumbu
karang kita dengan hal yang sangat sederhana sekali, yaitu dengan tidak
membuang sampah apapun ke laut, bahkan bungkus permen sekalipun!